Sampang (Jatim)||Tribun.asia _ Forum Aktivis Madura (F.A.M) dan Aliansi Masyarakat Desa Bersatu menggelar aksi demonstrasi ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Selasa (28/10/2025).
Aksi tersebut berlangsung rusuh dan penuh anarkis, sehingga banyak mengakibatkan pengrusakan berbagai fasilitas umum (Fasum) milik pemerintah kabupaten Sampang.
Selain itu, dampak sosial bagi pedagang kaki lima disekitar lokasi aksi demo juga cukup serius.
Seperti halnya Ibu Fatimah bersama suaminya Mukoddas, asal desa Mambulu Kecamatan Tambelangan, Kab. Sampang, yang berjualan nasi, harus nutup selama hampir 5 jam akibat adanya aksi demonstrasi yang rusuh dan anarkis.

Bahkan, Ibu Fatimah sampai menangis karena selain terkena gas air mata dari pihak kepolisian, juga menghawatirkan rombong jualan dan sepeda moto miliknya terkena amukan masa Demontrasi.
Senada dengan Ibu Fatimah, Pak Basir bersama istrinya Luluk Novida yang berjualan es di lokasi aksi demo, mengaku resah dan takut dengan adanya aksi demonstrasi yang rusuh dan anarkis, ungkapnya.
Terpisah, Pak Wi warga sekitar lokasi aksi demo di DPRD, mengaku geram dan kecam sejumlah aksi demonstrasi yang merusak berbagai fasilitas umum (Fasum) milik pemerintah kabupaten Sampang, khususnya pengrusakan di Alun-alun Trunojoyo Sampang.
“Kurang ajar, tak beradab dan bodoh para masa Demontrasi yang merusak di alun-alun Trunojoyo Pak, gak bantu bangun, malah merusak, itukan kebanggaan masyarakat kabupaten Sampang” tegasnya dengan nada emosi.
Menyikapi aksi demo yang jumlahnya sekitar seribu orang, sebagaimana surat laporan ke Kasat Intelkam Polres Sampang, hingga aksi demo rusuh dan anarkis Mereka diduga kuat di Tunggangi Segenap Tokoh Lawan Politik Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi sehingga mampu menghadirkan ratusan hingga mungkin seribu masa, sebagaimana surat pemberitahuan aksi ke Mapolres Sampang.
Tercatat, Masa aksi demonstrasi di Pimpin enam (6) kordinator lapangan (Korlap) sekaligus. Antaranya, masing-masing bernama Mauzhul Maulana, Gerrad, Rofi, Qusairi, Imam, serta Husni adalah aktor paling bertanggungjawab dalam kerusuhan dan anarkis masa.
Sementara terduga kuat lawan politik dimaksud, antaranya anggota DPRD Sampang dari Fraksi PPP, Moh. Iqbal Fatoni, Golkar Muhammad Anwar, dan Nasafi dari PAN, Abdussalam dari Nasdem, Serta Iwan dari PDI-P.









