Rekrutmen Akpol Transparan, Pakai Calo Dipastikan Sia-sia!

banner 468x60

Jumlah pendaftar Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) mencapai 8.000 orang. Polri mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur oleh calo yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang, karena proses seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel.

“Per hari ini jumlah pendaftar online untuk Akpol ada 8.016 orang. Secara keseluruhan, pendaftar rekrutmen anggota Polri, termasuk Tamtama, Bintara, dan Akpol, mencapai 116.732 orang, dengan pendaftar terbanyak berasal dari jalur Bintara,” ujar Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo, Jumat (28/2/2025).

Dedi menegaskan bahwa sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jalur masuk Akpol hanya melalui jalur reguler. Kebijakan ini bertujuan agar taruna yang diterima benar-benar memiliki kompetensi untuk menjalani pendidikan di Akpol.

“Sesuai arahan pimpinan, tahun ini sama seperti tahun lalu. Tidak ada lagi dikotomi atau friksi antara jalur rekpro, reguler, maupun kuota khusus,” tegasnya.

Untuk menjamin transparansi, seluruh tahapan seleksi dilakukan secara real-time, di mana peserta bisa langsung melihat hasil tes mereka.

“Misalnya tes renang, peserta bisa langsung melihat catatan waktunya. Begitu juga tes lari dan tes lainnya, nilai akan langsung ditampilkan di layar agar semua peserta bisa melihat,” jelas Dedi.

Polri juga menegaskan bahwa sistem seleksi sudah menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (Betah). Jika peserta merasa ada ketidaksesuaian nilai, mereka diberi kesempatan untuk mengajukan koreksi ke panitia seleksi.

Dedi mengingatkan masyarakat agar tidak percaya pada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.

“Sudah banyak kasus di mana orang tertipu, sudah membayar sejumlah uang, tapi tetap gagal dalam seleksi. Jangan percaya calo, karena rekrutmen Polri hanya berdasarkan kemampuan diri sendiri,” tegasnya.

Tingkat Panitia Daerah

✅ Pemeriksaan administrasi awal (penilaian kualitatif)

✅ Pemeriksaan kesehatan tahap I (penilaian kualitatif)

✅ Tes psikologi tahap I (CAT, penilaian kuantitatif & kualitatif)

✅ Tes akademik tahap I (CAT, penilaian kuantitatif), meliputi:

Pengetahuan umum (termasuk UU Kepolisian)

Wawasan kebangsaan (UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan kewarganegaraan)

Tes penalaran numerik

Bahasa Indonesia

✅ Tes EKG (penilaian kualitatif)

✅ Uji kemampuan jasmani (kesamaptaan A, B, renang) & pemeriksaan anthropometrik

✅ Sidang penetapan untuk pemeriksaan kesehatan tahap II

✅ Pemeriksaan kesehatan tahap II (penilaian kualitatif)

✅ Pendalaman PMK & Tes psikologi tahap II (wawancara, penilaian kualitatif)

✅ Pemeriksaan administrasi akhir (penilaian kualitatif)

✅ Sidang terbuka penetapan kelulusan tingkat daerah

Tingkat Panitia Pusat

✅ Pemeriksaan administrasi (penilaian kualitatif)

✅ Pemeriksaan kesehatan tahap I & II (penilaian kualitatif)

✅ Pemeriksaan mental & ideologi (CAT)

✅ Tes akademik (TPA & Bahasa Inggris dengan CAT, penilaian kuantitatif)

✅ Tes psikologi wawancara (penilaian kualitatif)

✅ Pendalaman PMK (penilaian kualitatif)

✅ Tes kesamaptaan jasmani (kesamaptaan A, B, renang) & pemeriksaan anthropometrik

✅ Pemeriksaan penampilan (penilaian kualitatif)

✅ Sidang terbuka kelulusan tingkat pusat

Dengan sistem seleksi yang transparan dan berbasis meritokrasi, Polri memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar memenuhi syarat yang bisa lolos dan menjadi bagian dari institusi kepolisian.

 

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *